catatan perkembangan putra mahkota kerajaan Asa

Rabu, 09 Agustus 2017

Minat dan Bakat Anak Special Needs

Setiap orang tua pastinya ingin tau apa sih minat dan bakat anak mereka, tak terkecuali orang tua dengan special needs. Bahkan banyak kisah tentang anak dengan special needs yang memiliki bakat yang luar biasa di banyak bidang, contohnya melukis, bermusik, bahkan coding IT.
Oleh karena itu, banyak orang tua yang ingin mengenali minat dan bakat anak mereka sejak dini, sehingga dapat dikembangkan dan menjadikan anaknya sukses di bidang tersebut.

Anak dengan special needs memiliki kondisi yang berbeda-beda dengan berbagai keterbatasan, misalnya terbatas dalam komunikasi, sosialisasi, atau bahkan ada yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan bergerak. Meskipun memiliki keterbatasan tersebut, saya percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan membuatnya bersinar. Namun, orang tua harus jeli dalam mengenali potensi mereka. Cara mengembangkannya pun berbeda-beda tergantung potensi dan keterbatasan yang dimiliki anak.

Karena ini blog tentang mas Safin (sekarang udah jadi mas karena punya adek kembar cewek), saya akan sedikit bercerita tentang minat dan bakat mas safin yang saat saya menulis ini berumur 7 tahun 22 bulan kelas 2 SD.

Seperti yang saya ceritakan dalam postingan sebelumnya, si mas ndut ganteng Safin memiliki speech delay alias terlambat berbicara. Lalu, setelah tes macam2 sebelum masuk SD juga disimpulkan bahwa dia juga memiliki kondisi Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Syukur Alhamdulillah, di dekat rumah ada sekolah yang saat mas safin masuk itu bekerja sama dengan pusat terapi special needs, sehingga mendapatkan fasilitas dan program khusus, misalnya ditemani dengan shadow teacher dan semacam program terapi yang dievaluasi oleh psikolog setiap tiga bulan.

Yang ingin saya ceritakan adalah bagaimana Ibu Psikolog tersebut sering bertanya dalam setiap sesi, minat dan bakat apa yang dimiliki mas Safin, apa potensi yang bisa dikembangkan dari si ganteng?
Alhamdulillah kami (orang tua) dan shadow teacher safin di sekolah sudah mengenali potensinya dan bisa menjawab, bahwa potensinya adalah menggambar di komputer, desain grafis, dan kelistrikan.
Saat itu juga mas Safin di hadapkan pada laptop dan diminta menggambar, dalam waktu yang singkat sudah jadi gambar rumah lengkap dengan kotak AC dan kabel-kabelnya. Psikolog nya pun alhamdulillah mengakui bakatnya dan menyarankan agar bakatnya dikembangkan.
Saat ini, safin mengikuti klub desain grafis di sekolah bersama kakak-kakak kelas 5 dan 6. Semoga bakatnya bisa terus berkembang.

Nah, bagaimana cara kami mengenali bakat dan minat mas Safin?
Saya akan berbagi sedikit tipsnya sebagai berikut:

1.  Beri kesempatan anak untuk eksplore
Berikan kesempatan anak untuk mencoba berbagai kegiatan dan amati mana yang paling dia suka, mana yang dia ulang-ulangi, mana yang paling dia ingat untuk diceritakan. Misalnya untuk mas safin, kami ikutkan dia untuk mencoba taekwondo, berenang, main masak-masakan ala chef (karena saya tdk berani memberikan dia akses ke pisau dan kompor), menggambar, main komputer, dll.
Kalau di Jakarta ada kidzania, nah disitu anak bisa mencoba berbagai macam profesi, amati mana yang dia minati.
Untuk mas safin, dia suka menjadi chef dan meggambar di komputer. Saat saya ajak dia membantu memasak, dari situ saya teliti ternyata dia lebih suka menata makanan ala-ala buku resep atau masterchef dari pada meracik bumbu dan icip-icip makanan. Kadang makanan2 yang dia tata itu kemudian dia gambar dengan aplikasi paint d laptop. Jadi menurut saya, dia lebih condong ke menggam

2. Mengamati kebiasaan dan hobby anak
Kebetulan hobby mas Safin memang berbeda dengan anak lain. Dia suka sekali mengamati alat-alat listrik besar, macam AC, tiang listrik, torn listrik, dll. Biasanya setelah dia amati, dia tuangkan dalam gambar di laptop. Oke, terkait menggambar ini, sejak TK dia sudah hobby menggambar dengan program paint. Dia belajar sendiri dengan otodidak. Bahkan gurunya pun bingung, saat temen kelas yang lain bingung megang mouse, dia sudah menghasilkan gambar.

3. Amati Ekspresi Anak Saat Melaksanakan Kegiatan
Amati apakah saat melaksanakan kegiatan tertentu anak sangat senang, ceria, dan ingin mengulanginya lagi. Jika anda, orang tua yang bekerja, maka bisa dipancing dengan meminta anak menceritakan kegiatannya sehari-hari setiap hari. Mana yang dia suka ulang-ulang dan menceritakannya dengan seru.

4. Apakah Cepat Bisa
Setelah anda kenali apa yg menjadi minat dan kemungkinan potensinya, ajaklah melakukan kegiatan tersebut bersama, ajari beberapa trik atau cara tertentu, amati apakah anak cepat paham dan bisa mengerjakannya. Jika dia cepat bisa, atau hasilnya bagus, kemungkinan dia memang memiliki bakat disitu.

Jangan lupa setelah mengenali minat dan bakatnya, dukung dan arahkan agar semakin berkembang kedepannya.






7 komentar:

  1. Hi Mami Safin...

    Sy penasaran... apakah terapi neourosenso itu berhasil pada Safin... kira2 apa hasilnya yg bisa dilihat pada safin.

    Kemudian. Apakah Safin sudah lancar berkomunikasi? 2 arah?

    Terima kasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi juga..
      Terapi neurosenso nya waktu mas safin umur 2,5 tahun selama 3 bulan saja..dalam waktu yg menurut saya singkat jika dibandingkan dengan saat mas safin bertahun2 terapi yang lain..perkembangannya slama 3 bulan itu cukup signifikan..dari awalnya dipanggil saja tidak menoleh, menjadi bisa menjawab kalau ditanya, walau hanya menirukan kata terakhir saja..
      perkembangan saat ini (8 tahun)mas Safin sudah bisa komunikasi 2 arah..bahkan sangat cerewet..semua hal dia komentarin..bisa bercerita..bisa menegur orang lain..bisa bertanya..bisa juga presentasi di depan kelas..
      masalahnya adalah imajinasinya sangat tinggi..dan saat bercerita kadang lompat2 ceritanya..sehingga kadang lawan bicara tidak paham..
      tapi kalau tanya jawab sudah bisa dan mengerti, bahkan dengan bahasa inggris sederhana

      Hapus
    2. Makasih... atas kesediaannya sharing.. 😁 refresh... eh dijawab... hehe. Safin itu berarti setelah 3 bulan neurosenso... melakukan terapi apa saja. Apakah sekarang masih terapi... kalau tidak, kapan ia berhenti terapi?

      Thanks 🙇🙇

      Hapus
    3. lanjut terapi sensori integrasi dan terapi wicara sampai usia masuk SD
      mulai SD karena di sekolah sudah terintegrasi dengan program khusus dengan dievaluasi psikolog setiap 3 bulan, jadi tidak terapi lagi secara khusus. selain itu, perkembangannya juga sudah bagus dan mampu mengikuti pelajaran dengan baik.
      hasil catatan evaluasinya biasanya adalah kurang fokus dan kurang runtut kalimat berceritanya saja, jd skrg sedang belajar SPOK

      Hapus
    4. Baikk terima kasih banyak ya mbak... 🙇🙇 maju terus untuk Safin

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Maaf mo tnya aja , tuk trapy neorosenso ini apa sdh ada djkt ??

    BalasHapus